Kembali dari Koma Panjang

I am back!!
Setelah sekian lama tidak menulis di dalam blog ini, saya kembali dari mati suri. Pekerjaan dan kesibukan sehari-hari membuatku jarang menulis di dalam blog, apalagi ditambah kondisi dunia saat ini yang tengah dilanda pandemi COVID-19, membuatku semakin mager (haha alasan).
Padahal kondisi pandemi ini membuatku lebih banyak bekerja dari rumah, sehingga seharusnya tidak ada alasan untuk tidak menulis. Jadi aku memutuskan untuk kembali menulis!
Granted, saya belum mengembangkan topik menarik untuk dituliskan. Masih banyak topik yang saya ingin kembangkan untuk ditulis. Termasuk juga menambahkan topik alat gambar dan psikologi populer, serta mereview manga dan novel yang worthy untuk direview.
Sip, tunggu saja tulisan saya berikutnya ya.

Salam. Dea.

Dirimu Sesuai Minuman Favoritmu

Hei.

Sebelumnya kita sudah membahas mengenai cara-cara mengatasi kejenuhan di kantor, ya kan? Salah satunya adalah dengan membuat minuman favoritmu dan menikmatinya sembari mengerjakan pekerjaan kantor. Dengan mengesampingkan minuman lainnya semacam jahe panas, soda, dan lain sebagainya, di sini kita akan mengacu pada minuman panas yang biasa dikonsumsi orang di kantor, yaitu teh, kopi dan coklat panas.

Lalu kira-kira bagaimana sih kepribadian orang-orang peminum tiap jenis minuman tersebut?


Kopi

coffee1Peminum kopi kebanyakan laki-laki, meski sebagian perempuan juga menyukai minuman pahit ini. Kekuatan terbesar kopi terletak pada zat aktifnya yang bernama kafein. Zat ini terkenal sebagai zat ‘pembangun’ alias bikin orang melek setelah dikonsumsi, dan bisa mengakibatkan adiksi bila dikonsumsi secara rutin. Kopi juga sering disebut sebagai jenis drug tertua dan legal yang dikonsumsi manusia.

Manusia adiksi kopi—soalnya dibilang pencinta kopi sudah gak relevan lagi saking tergantungnya mereka akan kopi—bisa dikenali dari mood negatif mereka di pagi hari apabila mereka tidak mendapat asupan kopi harian mereka. Mereka lebih garang dibanding singa dan super moody abis bila mereka belum minum kopi. Setelah minum kopi, mereka akan tampil bagaikan orang lain, seolah-olah punya kepribadian ganda.

Peminum kopi umumnya orang-orang dengan tingkat produktivitas tinggi, senang berdebat dan mengobrol (makanya hobi nongkrong di kafe dan warkop), punya rasa kompetisi tinggi dan dinamis. Mereka menonjol di dalam kelompok mereka dan memiliki sederet prestasi untuk menunjukkannya. Pendek kata, mereka pengejar prestasi. Umumnya mereka didominasi orang-orang ekstrovert.

Orang introvert yang pehobi kopi biasanya keras kepala, punya daya kreativitas tinggi, idealis, dan merupakan seorang orator yang baik, meski tidak terlalu hobi mengobrol atau kumpul bareng di kafe. Mereka senang membuat kopi sendiri, punya merk atau racikan kopi khusus, dan rela menyisihkan uang demi membeli coffee maker berkualitas bagus.

Satu nasihat bagi mereka yang non peminum kopi dalam menghadapi para peminum kopi: Never, and I mean, never, ever, get close and talk to them when they don’t have their dose of coffee yet! Bisa berbahaya! Zona merah tingkat tinggi! Mereka bisa meledak hanya karena hal-hal sepele. Pokoknya pastikan mereka mendapatkan dosis kopi mereka dan setelah itu, kondisi akan relatif aman sentosa sejahtera untuk seterusnya.

Teh

teaTeh sangat bagus untuk berdiet. Oleh karena itu, peminum teh sebagian besar perempuan, meski laki-laki juga cukup banyak yang hobi minum teh. Zat aktif teh antara lain polifenol, tanin dan kafein. Karena sama-sama mengandung kafein, teh juga bisa digunakan sebagai minuman ‘pembangun’ yang bikin melek mata, meski tidak sekuat kopi.

Tanin adalah zat yang berasa kelat atau sepat, yang menjadikan ciri khas rasa teh di lidah. Fungsi utamanya adalah menggumpalkan protein, oleh karena itu minum teh pahit setelah makan sangat tidak dianjurkan. Efek penggumpal protein itu membuat teh menjadi salah satu pertolongan pertama bagi orang yang baru saja dipatuk ular. Fungsi tanin tersebut berkurang oleh adanya gula, sehingga minum teh manis setelah makan sebenarnya tidak terlalu masalah.

Peminum teh tingkat tinggi sanggup meminum bergelas-gelas teh tanpa keluhan berarti. Mereka biasanya memiliki temperamen yang lebih stabil dan tenang dibandingkan peminum kopi. Mereka juga tidak memiliki adiksi terhadap minuman mereka (setidaknya yang kelihatan). Peminum teh umumnya orang-orang yang sabar, pendamai, tidak terlalu menyukai konflik dan kontroversi, idealis, dan santai dalam menjalani hidup. Umumnya mereka didominasi orang-orang introvert. Para manusia introvert pehobi teh banyak yang melankolis dan berjiwa puitis serta memiliki kepekaan seni tinggi.

Orang ekstrovert yang pehobi teh cenderung lebih santai dalam menjalani hidup dibandingkan kawan ekstrovert mereka yang pehobi kopi. Mereka senang berkumpul bersama kawan-kawan dan keluarga, serta merupakan pribadi yang ramah dan tulus. Biasanya mereka lebih menyukai kegiatan outdoor dibandingkan pesta. Mereka pembicara yang handal dan, meski tidak agresif, mereka bisa sangat persuasif.

Coklat

gay dad coffee cupPeminum coklat biasanya perempuan, karena coklat berasa manis dan legit, rasa yang biasanya tidak terlalu disukai kaum pria. Secara kuota, jumlah peminum coklat lebih sedikit dibandingkan peminum kopi atau teh. Zat aktif andalan coklat adalah teobromin, kafein, dan phenethylamine. Kombinasi zat alkaloid ini meningkatkan kadar serotonin dalam otak sehingga menimbulkan sensasi menenangkan bagi tubuh. Teobromin sendiri disinyalir dapat menurunkan tekanan darah pada jantung, meski penelitian masih harus dilakukan lebih lanjut untuk mengetahui efek konsumsinya dalam jangka panjang.

Pehobi coklat panas umumnya pribadi-pribadi yang hangat, ramah, penuh perhatian dan senang untuk bersenang-senang. Mereka senang menjalani hidup sesuai apa adanya, santai dan tidak terlalu menyukai aturan yang ketat. Umumnya mereka didominasi oleh orang-orang ekstrovert. Biasanya mereka menyukai pesta seperti halnya kawan mereka ekstrovert pehobi kopi, meski tidak terlalu ‘liar’ dan lebih ke arah gathering biasa. Daya kreativitas dan imajinasi mereka cenderung tinggi.

Para introvert pehobi coklat biasanya lebih romantis dan puitis dibandingkan kawan mereka pehobi teh. Mereka senang duduk berdiam diri sambil menyesap minuman favorit mereka dan membaca, mendengarkan musik mellow, atau melamun. Banyak dari mereka yang memiliki jiwa filosofis yang tinggi. Khayalan mereka setinggi langit, meski upaya untuk menggapainya biasanya tidak terlalu terlihat. Selera fashion mereka biasanya unik atau lain dari yang lain dan cenderung mewah.


Haha, begitulah ‘analisis’ku mengenai tipe-tipe kepribadian orang sesuai minuman favoritnya. Ingat ya, ini hanya pengamatan pribadiku saja, tidak usah dianggap serius. FYI, diriku adalah peminum teh dan seorang introvert, jadi analisis introvert pehobi teh itu kurang lebih gambaran diriku.

Yang merasa bahwa, “Ah, gue gak gitu-gitu amat ah,” yaa, sudahlah, jangan dimasukkan hati. Aku cuma iseng kok.

Yang merasa bahwa, “Wah, kok bener ya,” juga, yaa, sudahlah, itu bukan hal yang pasti kok. Syukurlah kalo bener.

Salam.

Dea.

Sumber: dari berbagai sumber.

Enjoy Your Work!

Hey. Lama gak jumpa.
Sebelumnya saya sudah pernah menulis tips singkat tentang berbelanja a la saya 🙂
Kali ini saya akan menulis mengenai tips menikmati kerja a la saya.
Bagaimana cara saya menikmati kerja? Idealnya, tentu kita ingin bekerja sesuai dengan passion kita, ya kan? Tapi bagaimana jika kita tidak memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan passion kita? Bete ga sih?
Bila resign tidak menjadi pilihan kita, dengan apapun alasannya, maka hal yang bisa kita lakukan, at least, kita harus menciptakan suasana yang menyenangkan dalam bekerja. Dalam suasana enjoy, maka kita akan asyik dalam bekerja.
#1: Buat minuman favoritmu.
Teh, kopi, coklat, apapun minuman favoritmu, bawa dan buatlah untuk mengawali dan menemani harimu di kantor. Jujur saja, secangkir teh panas sebelum bekerja di pagi hari benar-benar mengangkat mood saya satu hari penuh. Asyik lagi bila punya cemilan. Tapi ingat, jangan pelit berbagi ya bila punya cadangan minuman atau cemilan berlebih.
#2: Awali dengan senyum lebar.
Ini petuah sederhana dan klasik. Pagi yang dimulai dengan senyum bisa mengangkat moodmu selama bekerja sehari penuh. Misalkan saja ada kejadian yang menggelapkan moodmu di awal hari, pergilah ke toilet dan tersenyumlah lebar-lebar. Yakinlah bahwa mendung akan berlalu dan hari cerah akan datang.
#3: Putar musik kesukaanmu.
Beruntunglah kalian yang diperbolehkan memutar musik di ruangan kerja! Bebaskanlah dirimu dan putarlah musik yang catchy dan asyik. Jangan takut menyanyi mengikuti lagu. Nikmati harimu dengan bergoyang mengikuti alunan musik. Bila tempat kerjamu tidak memperbolehkan memutar musik, tidak usah sedih. Kau bisa menggunakan earphone dan pemutar musik kesayangan, asal jangan terlalu keras ya, takutnya pas dipanggil bos, kau tidak dengar. Bisa gawat nanti.
#4: Kustomisasi dan rapikan meja kerjamu.
Percaya atau tidak, meja kerja yang rapi dan bersih bisa menaikkan mood kerja lho. Jangan pelit meluangkan waktu untuk membersihkan meja dari kotoran kecil nan remeh seperti bekas rautan pensil, sobekan kertas, dsb. Investasi alat tulis atau wadah pulpen yang lucu juga bisa meningkatkan semangat kerja. Jangan lupa untuk memberi nama tiap-tiap alat tulismu ya, takutnya hilang. Simpan alat-alat tulis pribadimu dengan baik setelah kerja. Jika bisa, selama tidak kepepet banget, alat tulis pribadi tidak usah dipinjamkan ke orang lain. Kesannya pelit ya, tapi hal itu bisa menjaga keawetan alat tulismu.
#5: Pilih kelompok temanmu dengan seksama.
Kita wajib kudu musti fardhu ain bersikap ramah pada semua orang tanpa kecuali di kantor, mulai dari tingkat paling bawah sampai dengan para bos. Sikap ramah dan baik merupakan aset terbesar selain performa kinerja yang baik lho. Meski begitu, kita juga harus selektif menentukan kawan. Bukan berarti kita mencari lawan, tetapi bila kita berjumpa dengan orang yang menyebalkan di tempat kerja atau bahkan, God forbid, kita satu tim dengan manusia semacam itu, kita harus bisa menyikapinya dengan bijak. Pilih kelompok teman yang mana dirimu merasa enjoy ketika bekerja atau mengobrol. Jika tidak bisa menjadi satu tim, setidaknya kita punya harapan untuk bisa makan siang bareng dengan kelompok kawan kita tersebut. Meski begitu kita harus selalu ingat untuk tidak bersikap eksklusif terhadap orang-orang di luar kelompok kita.
Yap, itu beberapa saran atau tips dari saya. Memang kedengarannya ideal ya, tetapi bila kondisi kita tidak memungkinkan untuk resign, maka tips-tips kecil ini bisa diterapkan. Bila kondisi kerja sudah tidak memungkinkan bagi kita untuk bertahan, maka, mungkin nih, mungkin sudah saatnya kita berpikir mengenai resign dari pekerjaan.
Bagi PNS, hmm, saya turut bersimpati, karena saya juga PNS dan kondisi lingkungan kerja saya juga tidak ideal. Saya berusaha untuk mengurangi kejenuhan dan “kekesalan” saya dengan tips-tips seperti di atas. Dan sejauh ini, hal tersebut cukup membantu lho.
Semoga bisa membantu kalian juga ya.
Salam.
Dea.

Petunjuk Singkat Membaca Resensi Novel/Komik/Buku yang Saya Buat

Halo.
Saya membaca komentar-komentar di beberapa halaman resensi novel yang sudah saya buat di blog ini, dan saya menemukan beberapa komentar yang berbunyi seperti ini: keluhan cerita yang tidak jelas, keterangan yang tidak jelas, tidak ada nama pengarang, karakter, dsb. Seolah-olah saya membuat resensi cuma asal jeplak saja. Padahal bila saya membuat resensi, saya selalu mengusahakan untuk menyertakan semua informasi yang relevan dengan benda yang bersangkutan, terutama untuk novel dan komik. Soal opini saya mengenai isi materi yang bersangkutan tentunya bersifat subyektif dan terserah saya sebagai pembuat resensi. Pendapat Anda bisa saja berbeda dengan pendapat saya, dan Anda boleh menyampaikannya dalam komentar Anda terhadap artikel saya, go ahead. That’s your choice and right.

But please… be more attentive. Your comments reflect who you are and how intelligent you are. Saya langsung berasumsi bahwa Anda adalah seorang yang idiot bila Anda mengeluarkan komentar-komentar yang tidak jelas semacam itu. No offense.

Terima kasih dan selamat membaca artikel saya.

Salam.
Dea.

Biar Nggak Lapar Mata Pas Belanja…

Hai.

Sudah 2 tahun saya tidak menulis di bagian Tulisan ini, hmmh… dan sekarang saya menulis mengenai tips belanja o_o

Ada beberapa dari tips ini saya comot dari berbagai sumber, lalu saya praktikkan sendiri. Lumayan cespleng lho untuk dipraktikkan sehari-hari.

Tips #1 : Buat daftar belanjamu.

Apapun jenis belanjamu, mau belanja sembako sampai belanja baju, daftar belanja adalah suatu hal wajib untuk dibuat. Kebanyakan orang malas bikin benda yang satu ini, alasannya bingung lah, pilihan terbuka lah, repot lah, blah blah blah. Daftar belanja tidak harus berupa daftar formal berlembar-lembar berisi detail barang yang mau dibeli (meski tidak menutup kemungkinan kamu bikin yang kayak begitu, soalnya saya juga sering bikin yang seperti itu, meski tidak sampai berlembar-lembar). Minimal buatlah catatan kecil mengenai barang apa yang kamu butuhkan (bukan yang kamu inginkan, meski bisa juga keduanya; barang yang kamu butuhkan dan inginkan), rentang anggaranmu dan prioritas kebutuhanmu. Usahakan barang yang paling kamu butuhkan dituliskan paling atas di daftarmu. Daftar belanja tidak harus saklek, kamu bisa menambah variasi barang sesukamu, asalkan tidak melebihi rentang anggaran yang sudah kau tetapkan.

Daftar belanja sangat membantu bila kita belanja di tempat-tempat semacam pusat grosir, karena berbeda dengan mall yang nyaman, berbelanja di pusat grosir sangatlah melelahkan bila kita sendiri tidak memiliki arah dan patokan yang jelas mengenai apa yang kita butuhkan dan ingin beli. Daftar belanja membantu kita fokus di tengah lautan manusia di pusat grosir sehingga kita bisa mendapatkan (sebagian besar) barang yang kita butuhkan dan inginkan.

Tips #2 : Makan sebelum belanja.

Percaya atau tidak, makan sebelum belanja secara drastis mengurangi apa yang kita sebut lapar mata. Perut lapar membuat kita kalap dalam berbelanja. Selain itu juga, lapar ketika belanja membuat kita mengeluarkan pengeluaran lebih dalam bentuk makanan mahal (di resto, menu wah, dsb), yang mana uang untuk makanan itu bisa kita pakai untuk belanja. Kalo sekali-kali jajan di luar gak masalah sih, tapi lebih enak dan higienis kalo kita makan di rumah sebelum kita belanja besar (kecuali kalo kita benar-benar kehabisan bahan makanan di rumah -_-). Kalo kepepet harus makan di luar, pilihlah makanan yang sehat, higienis, cukup mengenyangkan dan tidak menguras kantong. Anggap biaya makanmu itu sebagai bagian rentang anggaran belanjamu. Insha Allah, dengan perut kenyang, otak kita bisa lebih rasional dalam memilah-milih barang belanjaan kita nantinya.

Tips #3 : Khusus untuk barang non bahan makanan pokok, pikir dan pikir lagi prioritasmu.

Kecuali kalo kamu memang kepepet butuh sepatu baru karena nggak punya sepatu lagi, membeli sepatu bukanlah sesuatu yang sangat penting dan nomor satu dalam daftar belanja rutinmu. Hal ini berlaku juga untuk barang-barang non primer lainnya semisal blus cantik, rok unik, gadget dsb. Saya memasukkan kosmetik dalam kategori ini juga, kecuali untuk kosmetik mandi (sabun, shampoo, dsb). Sebagai contoh, saya hanya memakai 2 jenis bedak sampai benda-benda tersebut habis; satu bedak loose dan satu lagi bedak padat untuk dibawa bepergian. Prinsip ‘pikir dan pikir lagi prioritasmu’ juga saya terapkan ketika saya hanya sekedar berjalan-jalan (bukan niat belanja) dan kebetulan melihat barang yang “OMG keren bingitss!!” dan terbersitlah keinginan untuk membelinya. Biasanya ini saya temui ketika saya melihat sepatu atau tas yang bagus.

Saya akan menimbang-nimbang beberapa hal berikut ini : 1) apakah saya membutuhkan barang itu? 2) adakah barang yang bisa menjadi substitusi barang tsb? 3) apakah harga barang tersebut sepadan dengan fungsinya? 4) seberapa seringkah saya akan menggunakan barang itu? 5) apakah saya masih ingin membeli barang itu beberapa waktu ke depan bila saya menunda membelinya sekarang?

Yep, salah satu cara mujarab untuk mengendalikan nafsu belanja kita terhadap barang-barang mewah adalah dengan menerapkan daftar pertanyaan di atas dan menunda membeli barang tersebut sampai rentang waktu yang kita patok sendiri. Saya mematok waktu antara dua minggu sampai  satu bulan untuk menganalisis apakah saya masih berkeinginan untuk membeli barang tersebut atau tidak. Bila sampai rentang waktu yang ditetapkan keinginan membeli barang tersebut masih ada, maka belilah barang itu (kalo gak kehabisan stok ya).

Tips #4 : Pelajari secara mendetail barang yang kamu butuhkan dan inginkan.

Ini berlaku untuk barang-barang non primer dengan harga lumayan, semisal gadget. Misalnya, kau pengen beli gadget baru, maka mulailah berburu informasi gadget yang kamu inginkan itu. Kamu juga harus menimbang-nimbang untuk membeli barang tersebut dengan menggunakan daftar pertanyaan di atas. Jangan kemakan iklan dan tren. Pelajari betul fungsi dan fitur yang ditawarkan sebelum membeli. Bandingkan harga dengan manfaat yang diperoleh. Terkadang dengan harga yang kurang lebih sama kita bisa mendapatkan fungsi dan manfaat lebih banyak dengan beralih pada merk lain yang bisa dibilang tidak terlalu trendi (dengan kualitas yang kurang lebih sama). Tentunya ini subyektif ya. Pada akhirnya kembali lagi pada selera masing-masing orang. Satu saran dari saya : jangan tergoda untuk menggonta-ganti gadget. Lebih baik bila kita menganggap gadget sebagai hewan peliharaan. Masak kalo bosen kita seenaknya saja membuang anjing atau kucing kita?

Keinginan untuk membeli pakaian atau sepatu bisa lebih impulsif dibandingkan membeli gadget atau barang mewah lainnya. Tetap gunakan daftar pertanyaan di poin #3 untuk mempertimbangkan apakah kita akan membeli pakaian atau sepatu tersebut. Yang terpenting, kita harus sadar betul apakah kita benar-benar membutuhkan barang tersebut dan ingin menggunakannya lebih dari tren belaka atau kita hanya sekedar berkeinginan sesaat saja.

Tips #5 : Percayai instingmu.

Tentunya mempercayai insting hanya bisa diterapkan bila kita sudah memiliki arah dan patokan yang jelas dan rasional mengenai prioritas dan anggaran belanja kita. Mengikuti poin #4, insting kita bisa diasah untuk meminimalisasi impulsivitas kita dalam membeli barang-barang berupa pakaian dan sepatu. Tentunya mengasah insting ini membutuhkan latihan dan kemauan teguh dalam memilah dan memilih.

Jangan bertindak impulsif! Sekali dua kali bisa saja kita membeli barang hanya atas dasar impulsivitas dan berakhir bahagia. Tetapi akui saja, sebagian besar impulsivitas kita berakhir pada penyesalan dan akhir tragedi (lebayy…).

Percayai bahwa apa yang bagus untuk orang lain belum tentu bagus untuk dirimu. Dengan kata lain, jangan percayai tren. Kita harus memahami apa yang bagus untuk diri kita sendiri dan percaya diri dengan gaya yang kita bangun sendiri. Jangan biarkan iklan dan orang lain mendikte penampilanmu (kecuali jika itu kritik yang bersifat membangun, tanpa ngiklan).

Yap, itulah 5 tips berbelanja yang  saya sering terapkan untuk diri sendiri. Insha Allah, semua langkah tersebut sudah saya praktikkan dan cukup berhasil dalam menghemat dan mengontrol pengeluaran saya.

Kecuali untuk buku hehehe, saya sangat impulsif dalam membeli buku 😛

Saya masih belajar untuk mengontrol nafsu membeli buku, tapi jaminan mutu bahwa buku-buku yang saya beli itu adalah buku-buku yang sudah pasti saya baca dan berguna untuk saya (subyektif, tapi hey, setiap orang juga punya hobi). Hal terpenting yang saya banggakan adalah anggaran saya untuk membeli buku tidak mengganggu anggaran belanja saya yang (relatif) fleksibel.

So, happy shopping! Keep saving! And be happy with your life 🙂

Salam.

Dea.