Beranda » Sekilas Obsessive-Compulsive Disorder

Sekilas Obsessive-Compulsive Disorder

OCD adalah nama suatu penyimpangan kejiwaan yang ditandai dengan adanya gejala seperti kepanikan, kecemasan, tindakan berulang, dan hal-hal lain untuk mengurangi kepanikan tersebut. Intinya, OCD adalah semacam masalah kejiwaan dimana penderitanya memiliki kebiasaan rutin atau obsesi tertentu akan sesuatu.

Ada beberapa ciri OCD, antara lain memiliki obsesi akan sesuatu benda khusus, punya kebiasaan khusus yang berulang seperti menghitung anak tangga, merapikan buku berulang kali, mencuci tangan berulang kali, dsb, sikap perfeksionis yang berlebihan, dll. Tidak semua ciri itu merupakan tanda OCD, ada juga yang OC personality disorder, atau simptom lainnya.

Mengapa aku membahas ini?? Karena sebagian besar pemiliki OCD adalah perempuan. Sadar atau tidak sadar, kaum wanita memiliki banyak kebiasaan yang dapat dikaitkan dengan OCD ini. Menghitung kancing ketika tegang, menghitung jumlah mobil, menghitung anak tangga, mungkin adalah sesuatu yang wajar dilakukan oleh sebagian dari kita. Bisa saja itu salah satu contoh OCD ringan?? Siapa tahu…

Kalau sudah parah, OCD ini bisa berbahaya. Tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain. Zaman sekarang, tidak heran kan kalau orang dibunuh hanya karena dia terlalu bawel akan segala sesuatu??

Kadang aku merasa punya OCD. Aku paling tidak suka jika buku-bukuku tidak diletakkan persis di tempatnya semula. Aku juga sangat suka dan sering merapikan buku-bukuku. Setiap file dan folder di komputer harus teratur dan dinamai dengan rapi dan seragam. Ada yang beda sedikit pasti membuatku terganggu.

Aku juga sangat tidak suka mendengar gaya bahasa yang tidak sesuai aturan berbahasa. Memang sih, sehari-hari aku juga pakai bahasa informal, tetapi kalau sudah urusan kata ganti, aku paling bawel. Aku sangat benci kata ganti “kita” dan kata “secara” yang dipakai dalam bahasa gaul zaman sekarang. Mereka memakainya tanpa mengerti konteksnya! Itu kan sama saja bodoh!

Yah, hanya sekilas saja mengenai OCD. Kapan-kapan aku cari artikel ilmiahnya, kalau bisa yang versi bahasa Indonesia. Soalnya setiap artikel mengenai psikologi modern dituliskan dalam bahasa Inggris. Entah memang para psikolog Indonesia jarang menulis di website atau memang ilmu ini tidak terlalu dianggap di negeri kita tercinta ini. Hanya pas ada kejadian heboh macam psikopat Ryan saja, para psikolog seperti keluar dari lubang persembunyiannya. Terus berasumsi macam-macam deh… Terserahlah.

Salam, Dea.

N.B. Coba ingat-ingat lagi, apakah ada kebiasaan kalian yang terus berulang dan sifatnya tidak wajar, alias kalian tidak tahu alasan mengapa kalian melakukannya terus menerus seperti itu?? Mungkin itu ciri awal OCD. Tidak apa-apa, selama hal itu tidak memerangkapmu dalam suatu pikiran obsesif, kamu belum gila kok…

Artikel bahasa Inggris mengenai OCD dari en.wikipedia.org : ocd

Artikel bahasa Inggris mengenai OCPD dari sumber yang sama, supaya tau bedanya antara OCD dan OCPD : ocpd

81 thoughts on “Sekilas Obsessive-Compulsive Disorder

    • Benci sama ubin gitu ya? waktu kecil aku juga begitu, sampe ngga mau nginjek lantai keramik rumah, ngga suka batas-batasnya. tapi sekarang ngga lagi, hehe

  1. Wew, apa aku juga ya?
    Iya sih, kadang-kadang aku suka risih kalo seandainya lagi baca cerita bahasa Inggris, abis itu rasanya banyak yang salah, langsung kututup tab-nya (hehehe)

    Sama kalo seandainya perilaku orang yang ‘rusuh’ kayanya aku pengen bilang, ‘Woy! Santai dong!’ tapi males, hahaha.

  2. Ahha… sama. Aku juga ada sedikit tanda2 OCD.
    – Menata nama file dan folder dengan aturan tertentu dan risih jika melihat file/folder titipan teman dengan nama yang tidak sesuai ‘aturan’ 😀
    – Menata barang2 di rumah/kamar agar selalu nampak rapi
    – Mengganti wallpaper komputer per minggu 😛

  3. “Aku sangat benci kata ganti “kita” dan kata “secara” yang dipakai dalam bahasa gaul zaman sekarang.”

    Iya, apa sih arti “secara” dlm bhs gaul sekarang ini? Ada yg tahu ngga, sinonim-nya dlm bhs Indonesia?

    Yg aku tahu, penggunaan “secara” spt kalimat ini:
    – Secara kasat mata, hal itu dapat dikatakan tidak melanggar hukum.

    Tapi sepertinya sudah berbeda makna / penggunaan “secara” oleh anak2 sekarang?

  4. OCD lumayan parah terutama kalau berhubungan sama rumah. Kayakmeriksa pintu udah dikunci, memastikan kompor sudah mati, tidak ada kran air yang terbuka, memastikan kucing sudah di dalam rumah, memastikan semua kebutuhannya sudah lengkap (makan, minum, litter box) TV dan peralatan elektronik lain sudah dimatikan, kurang lebih seperti itu dan saya bisa mengeceknya berulang-ulang, kadang sampai tengah jalan dibela-belain pulang buat ngecek lagi.
    gila kebersihan. suka membersihkan sesuatu yang sudah disentuh orang lain. bahkan jijik dengan keringat sendiri.
    kalau lagi panik bisa jalan mondar mandir tanpa henti.
    yang paling aneh, kalo ada jalan setapak, kaki ini selalu melangkah negikuti pola jalan dan memastikan kakiku tidak berada di luar jalur.

    • Wah..
      Saya juga kayak gitu
      bahkan kalo habis cuci piring, airnya kan masih bersih tuh
      saya langsung cuci tangan karena saya ngerasa tangan saya itu kayak gatal dan itu selalu terjadi setiap saya habis cuci piring sampai sekarang
      jadi saya nyuci tangan saya sampai bersih

  5. trnyata banyak jg yg ocd….. klo aq seringnya nutup kran air berulang2, selain itu klo mau masuk kmar mandi jg berulang2,, capek jg sih rsanya,, hmm…….
    banyakin berdoa n mendekatkn diri pada Tuhan aja,, smoga qt sllu dlm lindungan-Nya,, apapun yg trjadi dlm dri qt……..smoga ada jalan ….. 🙂

  6. Ping-balik: Mendesain Sistem Pakar Pada Suatu Penyakit « Hera's Blog

  7. aku juga kayanya punya gejala OCD soalnya kalo lagi ga melakukan apa-apa aku suka menghitung sendiri, dan kalo lg ngitung terus ada yang ngajak ngobrol, aku jadi lupa hitungan aku sampai mana tadi dan itu jadi bikin mood aku bete-___-

  8. Iya sy tau OCD dari serial Glee, ms pittsbury adalah OCD person, nah sy kadang kalau akan maju presentasi, nervous dll sy selalu menghitung deretan angka *sejak dulu* hmm.. Am I OCD person?

    • kayaknya kalau yg itu masih wajar deh, namanya juga nervous. menghitung angka itu kan untuk menghilangkan kegugupan, bukan karena secara bawah sadar dilakukan. biasanya kalau OCD, gejalanya terjadi/timbul di kehidupan sehari-hari, tidak peduli suasananya seperti apa 🙂

  9. N.B. Coba ingat-ingat lagi, apakah ada kebiasaan kalian yang terus berulang dan sifatnya tidak wajar, alias kalian tidak tahu alasan mengapa kalian melakukannya terus menerus seperti itu?? Mungkin itu ciri awal OCD. Tidak apa-apa, selama hal itu tidak memerangkapmu dalam suatu pikiran obsesif, kamu belum gila kok… << mengenai hal ini.

    saya akhir2 ini suka berprasangka buruk sama pacar saya sendiri.
    padahal saya menyadari dia tidak begitu. tapi saya sendiri suka ngga tau kenapa saya tiba2 berprasangka buruk ke dia.
    ngga tau ngga percaya atau gimana ke dia. tapi ssetiap saya mendengar kabar dari dia. perasaan saya tenang.

    dan hal ini berulang2, maksimal sehari bisa 1-2 kali saya begini.
    pada saya mulai terkena OCD? dia bilang saya posesif. apa saya posesif?
    saya ngga ngerasa saya posesif. dia bilang saya cuek. saya coba buat tidak cuek. malah keluar kata2 "posesif" tersebut.

    yang saya tanyakan apa saya OCD dengan memiliki prasangka buruk tersebut?

    • kalau prasangka, mungkin bukan OCD ya…karena OCD lebih ke arah kecemasan berlebihan yang diarahkan ke perilaku repetitif/berulang terhadap benda atau kebiasaan hidup tertentu. sering berprasangka buruk kayaknya lebih ke arah paranoid. kalau OCD biasanya cenderung berkaitan dengan kecemasan internal/berhubungan dgn diri sendiri.

    • salam.
      setelah saya membaca lagi mengenai OCD di wikipedia, saya menemukan bahwa ada juga OCD yang berkaitan dengan hubungan atau relasi dengan pasangan. namanya ROCD atau relationship obsessive-compulsive disorder. ciri-cirinya antara lain kecemasan atau keraguan berlebihan terhadap ‘kelanggengan’ hubungan, apakah pasangan cinta pada kita atau tidak, dsb. perilaku pengecekan berulang secara berlebihan yang disebut sebagai ‘posesif’ itu bisa juga dimasukkan dalam kategori OCD ini.

    • menurut saya itu masih cukup wajar karena saya juga pernah mengalami hal seperti ini. Baca-baca sih ini bisa jadi disebabkan hormon oksitosin, yang jumlahnya lebih banyak pada orang yang sedang jatuh cinta. Hormon ini banyak kelebihannya, namun kekuranganya adalah membuat kita gelisah berlebihan yang direpresentasikan pada perasangka buruk pada pasangan Anda. Tapi itu hanya pandangan saya pribadi, saya juga bukan orang yang mengambil studi psikolog, hanya passionate tentang psikolog 🙂

  10. klo aku suka ngitung jrak ubin berulang klo pas lg liat ubin, dan itu aku lakuin sjak dlu..
    trus aku jg paling risih klo ad brg2 dkamar aku yg gak dletakkan sesuai dgn posisi awalny, klo file musik&hp aku jg hrs ssuai dgn nma&jdulny..
    apa itu termasuk ocd??

    • …sepertinya iya, kalo sudah parah banget. ‘gejalanya’ sama seperti saya. saya juga suka menyesuaikan judul folder n file musik, serta mengurutkan buku. barang2 diletakkan harus sesuai dengan posisi semula. kalo ada yang berubah sedikit pasti saya langsung tahu.

  11. Aku juga tukang ngecek keran air, udah keluar aq bsa msuk lg cma buat ngecek keran. Ngecek kunci jg, bisa berulang2. Kalo benci sesuatu kyk yg dsebut dbawah (ubin), trmsuk OCD? Soalnya aq jg benci bgt ma motif kotak. Semua barang bermotif kotak2 sebisa mungkin gak aq sentuh. Hahahaha ^^
    Btw makasih info nya.

  12. Saya terdiagnosis ocd tingkat tinggi dari tahun 2007, sejak itu saya ganti2 psikolog, psikiater dan mencari2 obat ssri yang tepat sampai sy minum zoloft (sertraline) yg paling cocok untuk gejala sy. Sampai sekarang pun saya on/off dengan obat tersebut, jika sudah beberapa tahun dan sudah merasa baikan sy berhenti. Tp bila gejala sudah mulai kambuh saya mulai konsumsi ssri tersebut.

    Sebenarnya memang betul di Indonesia masih banyak stigma mengenai ocd maupun penyakit mental lainnya. Orang pada umumnya langsung beranggapan atau berasumsi dan membuat konklusi bahwa ini hanyalah suatu kegilaan. Sedangkan belum banyak peneliti / dokter yang mendalam penyakit2 mental tersebut sehingga lebih dianggap taboo di negara kita. Melainkan membantu biasanya kita malah dijauhkan kadang oleh keluarga sendiri yang belum dapat mengerti betul tentang penyakit ocd. Saya setuju sekali dengan penulis artikel ini. Mungkin suatu hari bisa bertukar banyak pikiran ya..
    Bagaimana pun ocd tidak dapat diklasifikasi sebagai satu penyakit / kelainan. Akan karena banyaknya tingkat2 dalam hal tersebut. Hal ini seperti ASD autism spektrum disorder. Ada tingkat2 tertentu dimana ocd dianggap ekstrem ataupun masih dalam level toleransi. Jika mengunci mobil atau pintu 2-3x tentunya masih normal bila hanya untuk mengecek dari segi keamanan. Bila kita panik atau merasa harus melakukannya 2-3x persis setiap kalo baru bisa dianggap kelainan. Atau bila kita merasa resah dan memikirkan trus setelah mengunci pintu atau mencuci tangan baru juga bisa dianggap sebagai ocd.

    Karena ocd sendiri itu terdiri dari 2 kata inti yaitu obsesive dan compulsive, maka jika hanya obsess akan sesuatu blom tentu dapat diklasifikasi kan sebagai ocd. Tetapi bila itu terasa seperti diharuskan dan tdk dapat ditolong; seperti merasa resah dan tidak dapat tenang ataupun sabar dalam melakukannya sebaiknya pergi ke psikolog terlebih dahulu.
    Setahu saya penyakit ocd tidak dapat disembuhkan hanya dapat dikurangi gejala dan efek/impactnya. Yaitu dengan bantuan obat dan juga dengan motivasi diri sendiri. Sperti dalam kasus sy ya gw ternyata dari kecil pun saya sudah mengalami; harus keluar dan masuk melalui pintu yang sama, naik dan turun tempat tidur pada sisi yang sama, terobsesi dengan jam/ waktu tertentu, tidak mau menginjak batas ubin, membaca sesuatu berulang2 kali, tidak mau menyentuh tangan orang ataupun gagang pintu karena takut terkena bakteri dan msh banyak lainnya gejala2 khusus yg tidak bisa disebutkan satu persatu.
    Bagaimana pun juga, biarkan tempat ini untuk menjadi forum sebagai kita yang merasa lelah, letih atau capek dan merasa tidak mampu melanjutkan agar bisa mencari pertolongan, bertukar pikiran dan dapat saling membantu mencari solusi dari masalah-masalah seputar ocd.
    Terima kasih sebelumnya untuk penulis artikel ini. Semoga dapat membantu sesama kita dan banyak orang-orang lainnya di negara kita ini.

    • terima kasih atas informasi dan uneg-unegnya. tetap berjuang ya… saya membuat artikel ini karena kebiasaan saya untuk selalu rapi dan perfeksionis yg (bisa jadi) merupakan salah satu ciri OCD. ternyata ada penderita OCD tingkat tinggi yg juga berbagi kisah di sekelumit tulisan ini; saya merasa mendapat pencerahan. terima kasih sekali lagi untuk kisahnya, semoga anda bisa tetap berjuang dalam melawan gangguan mental ini. 🙂

    • Saya sedang melakukan penelitian mengenai komunikasi interpersonal bagi penderita OCD. Boleh minta kontaknya untuk saya tanya2 lebih lanjut? 🙂
      Kirim ke email saya saja nnti sy britahu. Terima kasih

      • haha, wah, jadi malu, mbak. padahal sy hanya membahas sekilas ttg OCD, sy jg bukan pnderita OCD, hanya rasanya ada kecenderungan (yg ternyata bukan OCD). mungkin lebih baik bila menghubungi beberapa dr komentator di sini, mbak. ada yg penderita OCD sepertinya. tks.

      • Maksudnya gw sbagai penderita OCD kali ya? Kalau setahu saya banyak orang yg OCD cenderung tertutup & introvert sekali. bagaimana dengan inter personal communication yang dimaksud seperti apa? Bisa kasih email ?

  13. Hallo, aku juga menderita OCD (keitung OCD apa emang psyco ya T__T), terutama soal itung-itung an. Harus menghindari angka 7, 14 dan harus genap angka 4 ato 5. Misal kalo mau make celana, musti di ulang2 ampe genap 5 kali makainya, tp parahnya saya itu pelupa dan ragu2, jd kadang lupa itungan apakah bener udah 5 ato belum, jd musti di tambahi, tp jangan sampe mendekati angka 7 ato 14, alhasil di genapkan jadi 20….pokoke cape T_T. Trus kalo ada temen ato sodara pergi, musti diliatin ampe mereka ga keliatan lg (belok dst), takut knp2.
    Trus, saya kan muslim, kalo pas ambil wudhu parah dah, ulang2 ampe ga ada yg ngganjel di ati, alhasil air banyak yg terbuang, baju basah2 cape2.
    Soal kebersihan, saya bukan orang yg teratur2 bgt, tp soal jabat tangan kadang muncul dah itu OCD, apalagi kalo salaman ama orang tua (orang yg sudah tua) ato orang asing, musti buru2 cuci tangan, takut knp2 (tapi kalo salaman ama cewe cakep, ga cuci ampe besok :D), Ato nyentuh barang asing, misal duit yg udah kotor/ lepek, harus segera cuci tangan dah, takut kena penyakit ato laenny2.
    Dolo pernah seh ilang itu OCD, tp lupa ada kejadian apa, muncul lagi itu OCD ampe skrng.
    Itu curhat saya, terima kasih.

    • mungkin ada kejadian yg cukup traumatis, yg menyebabkan OCDnya muncul lagi…? saya turut bersimpati, pasti merepotkan sekali ya… 😦
      moga-moga bisa cepat disembuhkan atau minimal dikurangi, pasti bisa kok 🙂

    • Bisa dikurangi gejalanya dengan membuat apa yang membuat Anda ga tenang jadi lebih parah, misalnya harus pakai celana 5x. Dipaksa aja buat asal 10x atau 20x, kalau takut kotor, makin kotor-kotorin aja mukanya , tangannya kasih uang yg kotor/koin trus dirasain. Ini namanya long term gain, short term pain. Jadi semakin kita bisa ngerasain ga enaknya. Semakin kita belajar untuk terima dalam jangka waktu yg lama. Yang semoga di kemudian hari bisa lebih gampang untuk menurunkan anxietynya daripada langsung melakukan yang biasa kita lakukan(menuruti kemauan ocd kita). Yang hanya dapat menghilangkan kecemasan kita dan berguna dalam jangka waktu pendek saja. Bila kita langsung cuci tangan, membersihkan diri agar tenang tidak ada gunanya di jangka waktu lama hanya menurunkan anxiety kita untuk sesaat saja. Tidak akan membantu di kemudian hari. Kita malah harus melakukan kebalikannya. Dicoba deh namanya “exposure responsive prevention” therapy. Semoga berguna ya.

  14. ocd sy juga sdh akut sepertinya, semakin lama semakin aneh aneh aja, setiap pulang kantor melototin komputer sudah mati blm, colokan listriknya sdh aman atau blm, cek laci & bagasi motor berulang ulang takut ada yg iseng masukin sesuatu rasanya, mandi gak selesai selesai rsanya masih kotor aja, ngecek kompor, kran, pintu berkali kali & takut bgt kena kuman bisa cuci tangan pake sabun berkali kali sampe kulit pada kering & masih banyak hal aneh lainnya. Btw sy sdh cek ke psikolog & sudah pernah dapat terapi obat obatan, cuma gk lanjut karena biaya dokter & obatnya mahal, berharap bisa sembuh sendiri…. terus berusaha walaupun gagal terus 🙂

    • keep fighting! bertahap saja, mulai dari hal-hal yg kecil. rujuk bantuan keluarga atau teman dekat untuk ikut membantu, dengan begitu support terhadap kesembuhan juga semakin besar. semoga cepat sembuh ya 🙂

  15. Semoga cepat bisa diatasi ya masalahnya, memang obat2 mahal tapi ada yang generic juga yang bisa membantu banyak jenis (sertraline) yang paling ampuh dalam kondisi ocd biasanya.
    Tapi jangan salah paham tanpa biaya apapun juga bisa kok belajar2 banyak tentang terapi mengatasi ocd itu sendiri. Ada cognitive behaviour therapy; yaitu mengajarkan kita dan melatih kita bagaimana semustinya menjalankan tingkah laku yang berulang2 tersebut. Atau bagaimana kita harus menanggulangi masalah2 yang tercipta dari ocd itu sendiri. Ada juga exposure resposinve therapy dimana kita diajarkan untuk menerima keanehan atau kejanggalan tersebut agar dalam tempo waktu yg lama di kemudian hari kita dapat lebih gampang menerimanya tanpa harus meminum obat2an atau melakukan rutinitas yang membuat ocd itu tenang sendiri. Coba di search2 deh cara2 membantu ocd. Semoga membantu…

  16. Kalau saya baca saya juga menderita ocd. Saya sejak sd selalu meminta maaf berlebihan,karena bila tidak minta maaf saya merasa cemas. Saya kan muslim,sy kalau wudu berulang2,saya kalau solat disalah2in sampe 3 kali,saya selalu nanya “ngga akan kualat kan?janji?”kalau belum dijawab sy takut terjadi apa2,dan kalau dijawab sy lebih tenang. Kalau membanjur apapun dikamar mandi suka sampai 3 kali,5 kali atau 9 kali. Kadang sy capeee karena sy ngerasa sangat anehh. Mungkin sy akan ke psikiater,kira2 biayanya brp ya?range harganya..

  17. Aku baca article ini setelah masuk ke website http://www.hipnoterapi.asia/masalah.htm , berhubung aku kurang ngerti arti obsessive compulsive jadi aku search di google, karena disana ada pengobatan untuk kelainan tersebut , sebenarnya aku rencana untuk kunjungi terapy ini bulan september depan, berhubung saya sudah 20 tahun , buang air kecil berulang-ulang, perna ke psikiater , ada perubahan tapi gak maksimal dan takut ketergantungan obat, dan saya sudah test kesehatan fisik dan hasilnya baik-baik saya. kalau ada teman-teman yang perna ke terapy ini mohon di share pengalamannya ya , thanks n good luck.

  18. Orang yg menderita ocd sebenarnya mereka sendiri capek mengerjakan yang berulang ulang , tapi orang yang mendampingi hidupnya baik, istri maupun suaminya lebih capek menghadapi mereka yg mau serba perfect yang bagi orang laen gak masuk akal , huh memang sulit hidup ini ya

    • makanya kalo ada kecenderungan OCD sebaiknya langsung diperiksakan ke psikiater. dukungan keluarga juga sangat perlu untuk menanggulangi masalah ini. apabila mereka merasa capek menghadapi penderita OCD yg merupakan orang tersayangnya, mereka harus mendukung sepenuhnya demi kesembuhan orang tersebut.

  19. Ohh, jadi itu namanya OCD, soalnya dari saya kelas 6 sd s/d sekarang (1 SMA) punya kebiasaan ngitungin suku kata dan suku katanya itu harus bilangan prima. ntah kenapa setiap saya ngeliat teks dimana aja, saya selalu ngitungin suku katanya, kalo udah dihitung hasilnya bukan bilangan prima, saya suka bingung sendiri

  20. aku ocd juga kah? suka kasih nama file yang sama terus diurutin , harus tersusun rapi dan aku kuasai semua sampe banyak gitu foldernya. banyak kebiasaan lain juga yg gitu selama ini, agak repot juga tapi aku benci kalo semuanya berantakan dan diluar kendali. ocd itu?

    • kalo seperti itu, kayaknya masih belum OCD deh, baru sebatas perfeksionis 🙂
      OCD itu sudah sampai seperti kewajiban, yg kalau tidak dipenuhi rasanya seperti ada yg hilang gitu…aku jg masih dalam kategori perfeksionis ini sih… 😀

  21. halo, saya mau sharing pengalaman saya apakah termasuk OCD juga, nah saya kalo nonton bioskop itu pas mulai filmny harus di hitung durasi filmny pake stopwatch hp, trus no kursi/baris duduk teater berapa juga harus di hafal, stiap nonton seperti itu. Baru stelah pulang hitungan durasi filmnya sm no. Kursi, teater brapa nya saya tulis di ms. Word secara rutin. Apakah itu termasuk OCD?. Trus kalo tiap slesai ntn tv suara ny harus tdak boleh volume 4, hrus slain angka 4 volumenya.

  22. trnyta bnyk jga yg mndrita ocd y.. hmmm awalnya aq ngga tau apa itu ocd.. tp tmen2 sring blang aq ocd.. dan mreka ngtain gt dsaat kndisi aq jga lgi dpresi.. byangin aja sbrpa mkin trtekan aq.. aq dkta ocd krna apa yg aq lkuin smwa hrus rapi dan lamban.. smwa hrus ssuai pda tmpatnya,, ngga suka yg serampangan kya yg lain.. pdhal aq ngrasa yg aq lakuin smwnya wajar,, tp mreka anggep engga,, mreka ngnggepnya brlebihaan.. aq ngrsa down bgt saat dledekin ocd.. aq ngnggp nya aq punya klainan mental.. apa tmen2 aq risih jga yh punya tmen ocd gni?? 😦

    • kalo temen2 aku malah gak tau yang namanya ocd. Aku aja yang mencari tau sendiri nah baru stelah browsing’ ini yg dinamakan gejala ocd

      • banyak yg tidak tahu kok. istilah penyakit kejiwaan memang belum umum beredar, org masih mengkategorikan hal2 semacam itu sebagai stres saja. padahal bisa saja kategorinya terbagi atas gangguan neurotis dan psikotis (yg ini sudah gawat nih). kalo tidak salah, OCD masuk kategori neurotis…:)

    • disebut OCD bila kebiasaan itu dirasa mengganggu kehidupan sehari-hari oleh sang pelakunya. biasanya org2 sekitar banyak yg terganggu dan menganggap perilaku perfeksionis semacam itu sbg OCD, padahal belum tentu itu adalah OCD. sy juga senang kerapian dan kebersihan, sampai pada tahap sy sering mengomeli org lain yg tidak rapi sesuai standar sy. banyak yg terganggu dan mengatai sy bawel, tp krn dasarnya sy tidak peduli, yaa sy cuekin saja. saran sy, omongan orang lain tidak usah banyak dipikirkan. tetaplah bersikap rapi dan teratur, itu kebiasaan yg bagus kok. abaikan org lain yg serampangan, itu urusan mereka bila mereka mau serampangan dan kau mau segala sesuatunya rapi. mungkin keinginanmu utk selalu rapi jangan terlalu dipaksakan ke org lain, krn bisa saja itu yg membuat mereka jengkel. mengenai depresi, sebisa mungkin alihkan perhatianmu ke hal2 lain yg positif agar depresimu berkurang. banyak mencoba hal baru dan berbeda. cari hal2 yg membuatmu tertawa dan bergembira. sy sarankan utk mencoba menulis sesuatu, bebas saja dan jgn banyak tekanan. menulis bisa membebaskan emosi dan ekspresimu. mungkin saja sikap mudah depresi itulah yg membuat org2 meledekmu, bukan krn sikap suka rapimu. oke, itu saja saran dr saya, semoga berguna ya. jgn tenggelam dlm depresi krn ejekan org, hidup kita terlalu indah utk selalu mendengarkan sindiran dan omongan jelek org lain. keep fight! 🙂

  23. gak mengganggu juga sih untuk yg menghitung stopwatch wkt di bioskop tapi terasa aman aja ketika itu dilakukan . nah kalo soal yg lagu2 di komputer harus diurutin saya juga gitu harus sesuai nama judul/penyanyi berurutan. Plus mengecek pintu dsb seblum pergi juga sy lakukan

    • terkadang org sering berpikir bahwa kebiasaan semacam itu (terlalu berhati-hati) sbg bentuk OCD. padahal belum tentu. kebiasaan itu baru bisa disebut OCD bila dilakukan secara repetitif, kapan pun dan dimana pun, secara tidak lumrah dan mengganggu kehidupan sosial dan kondisi kejiwaan sang pelaku. yang sudah sampai pada tahap ini memerlukan bantuan psikolog dan atau psikiater. rasanya, bila hanya mengurut lagu dan mengecek pintu belum sampai pada tahapan OCD deh, bila masih dilakukan sewajarnya 🙂

  24. Orang-orang yang suka mengulang-ulang pekerjaan dan perfeksionis malah nggak wajar ya? Padahal aku pengen banget bisa jadi orang yang teratur banget dan perfeksionis tapi malas banget untuk melakukan keteraturan itu 😀
    Contohnya nih, aku risih kalo file di laptop gak sesuai folder, pengen menata file-file itu, tapi gak pernah terlaksana sampai berbulan-bulan kemudian.
    Juga, pernah ada rencana buat mengganti nama musik sesuai Penyanyi-Judul, tapi gak kewujud karna males.
    Aku suka perfeksionis, tapi aku terlalu santai untuk bisa jadi perfek.
    Aku berkali-kali beli buku diary dengan rencana tiap malam bakalan aku isi, tapi buku² itu cuma terisi 5 lembar terdepan, trus hilang wkwk
    Pernah bersemangat sekali buat jadwal kegiatan untuk setiap hari, tapi gak pernah terlaksana sesuai jadwal bahkan juga tidak terlaksana sama sekali -_-
    Pengen kamar bersih, rapih, barang selalu diletakkan sesuai tempat, tapi kenyataannya aku bersih-bersih kamar kalo udah berantakan bgt.
    Maaf ya malah curhat masalah kemalasanku yang berlebihan :’)

    • ga apa-apa, kak 🙂
      kita semua pasti punya rasa ingin menjadi tertib atau perfek, tapi malas hehe 🙂
      saya juga begitu kok. untuk tulisan tentang OCD ini, merujuk pada penyakitnya sendiri, masalahnya tidak sesimpel pengen jadi rapi dan perfek saja, tetapi mengacu pada kondisi yang sudah sangat mengganggu hidup seseorang karena tindakan berulang yang berlebihan itu. sedangkan perilaku perfeksionis berlebihan itu lebih mengacu pada OCPD, beda dari OCD 🙂 🙂

  25. Hi. Aku lagi merasa gagal, putus asa dan kacau sampai akhirnya aku nggak tau lagi mau ngapain. Aku memutuskan untuk searching d internet dan aku menemukan blog ini yang membahas ttg OCD. OCD sdh mmbuat aku merasa jadi orang nggak normal yg hrs hidup d dunia yg normal. Aku merasa sangat tertekan harus menghadapi penyakit kejiwaan ini d tmbh lg dg prmasalahan yang lain. Aku brharap aku blm trlalu parah karena sekarang aku bahkan merasa sulit konsentrasi. Apalagi sekarang aku lagi d semester akhir, rencananya mau nyicil untuk proposal tp pikiran aku malah mikir pertanyaan yang aneh-aneh dan maksa aku untuk menjawab. Ditambah lagi gangguan dr OCD2 jenis lain. Hampir semua kebiasaan2 aneh OCD prnah aku alami dan masih aku alami sampai sekarang, merasa terganggu lihat lantai, meja, dll, mengecek, mengatur posisi benda2, merasa ad yg hilang dn lupa smpai panik luar biasa. Smpai nggak ngrjakan ap2 cma krn pikiran aku menanyakan hal-hal yang nggak penting. I need help 😦

    • Mbak Mery, saya sangat bersimpati dengan kondisi mbak. Syukur mbak masih sadar bahwa OCD mbak mengganggu hidup dan mbak sadar bahwa mbak butuh bantuan profesional. Saya kurang tahu persis siapa2 yg bisa dihubungi untuk bantuan psikolog profesional, tetapi mbak bisa mencari bantuan melalui situs-situs web profesional medis yang khusus menangani mengenai masalah kejiwaan. Saya harap mbak bisa segera mendapatkan bantuan secepatnya, supaya bisa melangkah ke depan dan melanjutkan hidup. Gangguan kejiwaan memang berbeda dengan penyakit fisik, yang bisa sembuh dengan obat dan penanganan yang tepat. Tetapi setidaknya dengan mencari dan mendapatkan bantuan profesional, serta berbagi dan membuka diri terhadap orang-orang terdekat, supaya mereka bisa memahami, menerima dan membantu mbak dalam proses penyesuaian diri akan sangat berpengaruh signifikan terhadap hidup mbak. Semoga hari-hari mbak ke depannya menjadi lebih baik dan mbak bisa melangkah ke depan dengan pandangan yang lebih positif lagi. Terima kasih telah meluangkan waktu membaca blog saya yg tidak seberapa 🙂

    • CBT, ERP. Two best ways to defeat your OCD as soon as possible.. keep strong! Banyak kok yg berjuang melawan ocdnya juga, just know you’re not alone.. banyak ntn therapeutical video juga di YouTube. Sometimes ngeliat kasus2 lain dan reflek introspeksi ke diri sendiri juga membantu bgt..

      Emang ga akan bisa hilang, tapi dengan CBT & ERP bisa di minimise banget sebaik mungkin lah. Paling ga jadi hal yg lebih positif.. selamat berjuang yaa! Hidup masih panjang.. hehee

Tinggalkan komentar